Selasa, 27 September 2016

Anemia, yuk kenalan!!



Selamat sore guys,

Setelah sekian lama ceritaku absen menulis blog, kali ini ceritaku kembali hadir menyapa para readers..

Bahasan yang kali ini ceritaku akan bahas adalah tentang anemia. Mungkin readers sudah sangat akrab dengan diagnose medis yang satu ini, iya apa iya??

Guys mungkin yang ada dibenak kalian anemia ini hanya ada satu macam saja ya guys, tapi sebenarnya anemia itu ada banyak macamnya looh, so ceritaku akan mencoba untuk membahasnya untuk para readers, semoga bermanfaat ya guys..

Apa sih itu anemia?? Anemia sendiri berarti suatu keadaan dimana kadar hemogloblin dalam darah terjadi penurunan sehingga tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik. Lalu apa itu hemoglobin?? Hemoglobin sendiri adalah suatu protein yang terdapat dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengantar nutrisi bagi tubuh dan oksigen keseluruh sel tubuh dan mengangkut hasil sisa metabolism tubuh yang berupa karbondioksida ke paru – paru yang selanjutnya akan bertukar dengan oksigen saat proses bernapas. Hemoglobin sendiri yang menjadikan sel darah berwarna merah ya guys..

Biasanya untuk menilai sesorang anemia atau tidak cara termudahnya adalah dengan menarik kelopak mata bawah kita kebawah (konjungtiva) untuk melihat apakah warnanya pucat atau tidak. Tapi ini belum cukup valid untuk menilai seseorang anemia atau tidak ya guys, untuk lebih meyakinkannya tetap harus ada pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Anemia sendiri dibagi beberapa derajat ya guys.
Ringan sekali
Ringan
Sedang
berat
 Hb 10 – 13gr/dL
 Hb 8 – 9.9gr/dL
 Hb 7 – 7.9gr/dL
 Hb <  6gr/dL 

Kriteria diatas juga masih dipengaruhi oleh jenis kelamin dan usia ya guys..
Laki laki
Perempuan
Perempuan hamil
Anak usia 6 – 14 tahun
Anak usia 6bulan – 6tahun
Hb< 13gr/dL
Hb 12gr/dL
Hb 11gr/dL
Hb 12gr/dL
Hb 11gr/dL

Lalu kenapa ya dalam diri seseorang bias terkena anemia?? Guys, anemia dapat disebabkan karena 2 hal yaitu kegagalan sumsum tulang untuk memproduksi sel darah merah atau kehilangan banyak darah. Dalam tubuh kita yang bertugas untuk memproduksi sel darah adalah sumsum tulang namun pada bayi hingga balita produksi sel darah masih diproduksi dihati ya guys, hal ini terjadi karena tulang masih berbentuk tulang rawan.



Kegagalan sumsum tulang dalam memproduksi sel darah merah dapat dikarenakan kurang nutrisi, terpapar zat racun (toksik), dan invasi tumor. Sedangkan anemia yang disebabkan karena kehilangan banyak darah terjadi akibat perdarahan, melahirkan, kecelakaan atau trauma.
Gelaja umum anemia bervariasi ya guys, berikut adalah gejala umum dari anemia:
System peredaran darah
: lesu, cepat lelah, perasaan berdebar, nadi cepat, sesak saat beraktivitas.
System saraf
: pusing, mata berkunang – kunang, kelemahan otot, telinga berdenging, perasaan dingin pada anggota gerak
Sistem reproduksi
: gangguan haid, libido menurun
Kulit
: warna pucat pada kulit dan mukosa bibir, rambut tipis dan halus

Lalu apa saja sih jenis – jenis anemia??
Jenis anemia yang paling sering dijumpai di Indonesia yaitu anemia defisiensi besi dan anemia hemolitik.

Anemia defisiensi besi merupakan anemia yang disebabkan karena terjadinya kekosongan zat besi dalam tubuh. Guys, zat besi diperlukan oleh tubuh untuk membantu produksi sel darah merah, sehingga jika zat besi dalam tubuh kurang maka tubuh tidak dapat memproduksi sel darah merah yang cukup. Anemia defisiensi besi dapat mengenai semua usia dan golongan ekomoni ya guys. Anemia defisiensi besi dapat terjadi karena berbagai factor yaitu, adanya infeksi cacing tambang, batuk berdarah yang terus menerus, buang air besar berdarah, factor nutrisi (makanan terlalu tinggi serat, rendah vit C, rendah daging), kehamilan dan penyakit gagal ginjal. Lalu bagaimana cara untuk mengobati anemia defisiensi besi?? Walaupun ceritanya defisiensi besi atau kekurangan besi bukan berarti kita harus mengkonsumsi besi agar anemia teratasi ya guys, kalo kalian berpikir untuk mengkonsumsi besi untuk mengatasi anemia defisiensi besi kalian salah ya guys, anemia tidak teratasi malah bias jadi gigi kita bias rontok.. :D

Cara untuk mengobati anemia defisiensi besi adalah dengan cara mengkonsumsi pil zat besi (Fe) yang biasanya terdapat pada pil penambah darah, memberikan terapi vitamin C untuk meningkatkan penyerapan besi di usus. Jika anemia dengan Hb >7 biasanya sudah indikasi untuk transfuse darah ya guys, jika penyebab utamanya adalah karena infeksi cacing tambang maka yang perlu di hilangkan adalah cacing tambang terlebih dahulu, ini dapat diatasi dengan mengkonsumsi obat cacing. Untuk mencegah anemia defisiensi besi sendiri cukup mudah seperti mengkonsumsi sayur yang banyak mengandung zat besi seperti bayam, mengkonsumsi daging segar merah yang banyak terdapat pada daging sapi, kambing atau ikan, mencuci tangan sebelum dan sesudah makan dengan sabun dan air mengalir serta rajin secara berkala memotong kuku untuk mencegah cacingan.

Kenapa pada pasien gagal ginjal dapat terkena anemia?? Guys ginjal juga punya peranan penting dalam proses pembentukan sel darah merah yaitu dengan memproduksi hormone yang bernama erotopoetin. Fungsi hormone ini ada’ah untuk membentuk sel darah merah, jika fungsi ginjal terganggu maka produksi hormone eritropoetin terganggu hal ini dapat mengakibatkan pembentukan sel darah merah disumsum tulang pun terhambat. Akibatnya sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Lalu bagaimana cara mengatasi nya?? Pada pasien gagal ginjal biasanya diberikan transfuse darah atau diberikan suntikan eritropoeietin hormone untuk meningkatkan sel darah merah.

Next, anemia hemolitik. Guys anemia hemolitik jarang dijumpai namun kita perlu mengetahui jenis anemia yang satu ini. Anemia hemolotik terjadi akibat pecahnya sel darah merah sebelum waktunya. Usia sel darah merah dalam tubuh manusia berumur 120 hari tiap harinya ada saja sel darah merah yang mati dan kemudian diganti oleh sel darah merah yang baru. Namun, dalam beberapa factor usia sel darah merah menjadi memendek dan sel yang diganti tidak secepat sel yang mati sehingga menyebabkan tubuh kekurangan sel darah merah. Hal – hal yang dapat menyebabkan terjadinya anemia hemolitik antara lain karena factor keganasan seperti kanker, factor dari dalam sel darah merah sendiri dan karena reaksi transfuse. Anemia hemolitik dapat dijumpai pada bayi baru lahir, hal ini disebabkan karena golongan darah bayi dan ibu berbeda. Seperti yang kita tahu bayi selama didalam kandungan mendapatkan asupan nutrisi dan oksigen sepenuhnya dari ibu melalui plasenta. Ketika bayi lahir dan semua organnya mulai berfungsi ada sebagian darah ibu yang tertinggal dalam tubuh bayi yang dapat mengakibatkan terjadinya proses penghancuran sel darah merah pada bayi baru lahir.

Selain itu reaksi transfuse darah yang tidak sesuai dengan golongan dan rhesus juga dapat mengakibatkan terjadinya proses penghancuran sel darah merah dalam kurun waktu yang tidak lama. Menghindari dan cermat jika melalukan transfuse darah adalah salab satu cara untuk menghindari anemia hemolitik. Darah yang akan ditransfusi harus sama dengan penerima darah baik dari golongan darah maupun rhesusnya. Walaupun golongan darah O dapat diberikan kepada semua jenis golongan darah, namun kesesuaian golongan darah merupakan hal paling diutamakan jika hendak melakukan transfuse darah. Sedangkan keganasan akibat kanker biasanya terjadi pada orang dengan kanker stadium lanjut dimana sudah terjadi penyebaran kanker diseluruh tubuh terutama pada tulang. Seperti yang sudah dibahas diatas bahwa sel darah dibentuk di sumsum tulang terutama tulang panjang seperti tulang paha. Jika sel kanker sudah mencapai tulang akan mempengaruhi proses pembentukan sel darah merah. Kualitas sel darah merah yang diproduksi tidak baik sehingga usia sel darah merah memendek dan hancur lebih cepat.

Sekian bahasan ceritaku hari ini, semoga bermanfaat ya readers,
Stay healthy for a better life

by zy

1 komentar: