Kenali, Awasi dan Cegah Kanker Payudara
Assalamualaikum Wr. Wb..
Hallo
readers, welcome back to ceritaku ya...
Untuk
edisi kali ini, ceritaku akan coba untuk bercerita tentang kanker payudara.
Guys, masih ingat donk ya apa perbedaan kanker dengan tumor? Hmmm... kalo
readers lupa, bisa baca lagi di edisi ceritaku mengenai kanker limfoma ya
guys...
Guys,
Kanker
payudara merupakan kanker terbanyak kedua yang diderita oleh wanita setelah
kanker leher rahim (serviks). Meskipun tidak menutup kemungkinan pria juga bisa
mengidap penyakit kakner payudara, tapi berdasarkan survei, kaum wanita lebih
cenderung memiliki prosentase besar untuk mengidap penyakit ini.
Setiap tahunnya, angka penderita kanker
payudara semakin meningkat. Berdasarkan data dari International
Agencies for Research on Cancer (IARC) tahun 2005, kasus baru di
Indonesia sekitar 26 per 100.000 perempuan setiap tahun, dan sebagian besar
dalam keadaan stadium lanjut. Menurut WHO (World Health Organization) angka
penderita kanker payudara setiap tahun bertambah 7 juta orang. Pada tahun 2008
jumlah penderita kanker payudara tertinggi dipegang oleh provinsi DKI Jakarta
sebanyak >1200 jiwa, disusul oleh provinsi Jawa Tengah, dan provinsi lain di
pulau jawa.
Guys, persentase angka kematian akibat
kanker payudara bergantung pada stadium yang diderita. Semakin cepat kanker
payudara terdeteksi, maka semakin besar persentase kesembuhan yang didapat.
Namun sebaliknya, semakin lambat kanker
payudara, maka semakin kecil persentase kesembuhan yang didapat dan semakin
besar persentasi kematiannya. Hal ini juga berlaku untuk jenis kanker yang lain
lho guys.
Hmmm...
Itu tadi baru info pembuka tentang kanker
payudara ya guys, so sekarang kita lihat yu, informasi tentang kanker payudara
itu sendiri... Lets go... ^_^
Kanker payudara bisa dideteksi sendiri
dengan mudah, tanda dan gejala kanker payudara bisa langsung terlihat, walaupun
untuk lebih akurat diperlukan pemeriksaan lablebih lanjut. Berikut adalah tanda dan gejala kanker payudara.
1 1. Terdapat benjolan pada payudara
Benjolan pada awalnya
tidak menyebabkan nyeri pada payudara. Benjolan mula – mula kecil dan semakin
lama semakin besar dan melekat pada kulit, sehingga menyebabkan perubahan
bentuk payudara.
2. Erosi atau eksema puting susu
Puting susu akan
tertarik kedalam (retraksi), kulit disekitar payudara mengalami perubahan
seperti kulit jeruk (berkerut, warna kemerahan hingga coklat, kasar) biasanya
luasnya hingga 1/3 luas kulit payudara. Setelah itu biasanya timbul borok
(ulkus) pada payudara. Jika sudah begini bisa menghancurkan payudara, nyeri
hebat, sering berbau busuk, dan sering berdarah.
3. Keluarnya cairan (Nipple Discharge)
Nipple
discharge adalah keluarnya
cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar
disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil
kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan
berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa
harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara
(unilateral), dan cairan selain air susu.
Guys,
penyebab spesifik kanker payudara sendiri masih belum diketahui secara pasti.
Namun, ada banyak faktor yang dapat memiliki kemungkinan menjadi penyebab
terjadinya kanker payudara. Faktor tersebut antara lain:
1. Faktor Reproduksi
Karakteristik reproduktif yang
berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas (wanita
yang belum pernah melahirkan anak da;am keadaan hidup), menarche (haid pertama)
pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur
tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama
dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan
kanker payudara. Secara anatomi dan
fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang
dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga
diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan
klinis.
2. Faktor Hormonal
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. suatu metaanalisis menyatakan bahwa, walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral. Wanita yang menggunakan obat ini dalam jangka waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel - sel yang sensitif terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami degenerasi jinak atau menjadi ganas.
3. Penyakit Kanker Sebelumnya
Jika seorang wanita
memiliki riwayat kanker lain, maka kemungkinan untuk menderita penyakit kanker
payudara akan semakin besar. Terutama jika pengobatan yang dijalani tidak
tuntas, penyakit kanker sudah masuk kedalam stadium 4, gaya hidup yang tidak
sehat dan pasif.
4. Faktor Genetik
Jika dalam keluarga inti
terdapat riwayat penyakit kanker, terutama kanker payudara, kemungkinan untuk
keluarga lain terutama anak untuk mengidap penyakit yang sama sangat besar.
5. Obesitas
6. Merokok dan Alkohol
Penelitian anyar yang dipimpin Dr
Christopher Li dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, Amerika
Serikat, mengungkapkan bahwa perempuan muda yang telah merokok setidaknya satu
bungkus per hari selama 10 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi
terkena kanker payudara estrogen reseptor-positif. Dalam studi itu, tim
menganalisis 778 perempuan terkena kanker payudara estrogen reseptor-positif,
182 perempuan dengan kanker triple negatif, dan 938 perempuan yang bebas
kanker. Partisipan berusia 20-44
tahun dan mengidap kanker payudara pada 2004-2010. Hasilnya perempuan yang pernah merokok
lebih dari 100 batang memiliki 30% peningkatan risiko kanker payudara. Di samping itu, perempuan muda yang merokok
satu bungkus sehari selama setidaknya satu dekade disebut 60% lebih mungkin
mengalami perkembangan kanker payudara estrogen reseptor-positif. Namun, hal ini juga berlaku untuk para
perokok pasif ya guys. Sedangkan untuk konsumsi alkohol sendiri, dikarenakan,
alkohol dapat meningkatkan keasaman cairan tubuh. Kondisi tubuh yang asam
adalah tempat terbaik bagi pertumbuhan sel – sel kanker.
7. Konsumsi Lemak
Komsumsi lemak berlebih,
selain dapat meningkatkan berat badan juga dapat menigktakan resiko penyakit.
Mengkonsumsi lemak diperbolehkan asalkan dalam jumlah dan batas yang tidak
berlebihan.
8. Radiasi
Pemaparan oleh zat – zat
radioaktif mengakibatkan terjadinya perubahan struktur pada gen tubuh, sehingga
memungkinkan seseorang untuk mengidap kanker. Hal ini berhubungan dengan jenis
pekerjaan seseorang. Semakin tinggi intensitas berhubungan dengan zat – zat
radioaktif maka persentase kemungkinan untuk mengidap kanker akan semakin
besar.
9. Penggunaan Silikon baik padat atau cair
dalam rangka memperbesar payudra.
Silikon jika sudah berada dalam
tubuh, maka dia akan membentuk suatu ikatan yang kuat dan sulit untuk diangkat
kembali. Zat asing dalam tubuh yang berbahan kimia ini, dapat menjadi faktor
pencetus terjadinya kanker payudara.
Stadium
kanker payudara sendiri dibagi menjadi 5 stadium. Berikut adalah pembagian
stadium pada kanker payudara:
1. Stadium 0
Pada stadium ini, sel kanker sudah
ada, namun masih kecil. Dan jika dilakukan pemeriksaan genetik, maka akan
ditemukannya mutasi gen BRCA (Breast Cancer), bisa 1 atau lebih dari 2 gen. Terutama
pada pasien yang memiliki riwayat kanker sebelumnya atau terdapat riwayat
kanker dalam keluarga. Stadium ini bisa bertahan selama 10 tahun dengan kemungkinan
sembuh sekitar 98%.
2. Stadium 1
Benjolan masih terbatas pada payudara.
Bisa teraba kecil atau sudah mengalami peningkatan besaran benjolan. Stadium ini
bisa bertahan 5 tahun dengan persentase 85%.
3. Stadium 2
Sudah ada keterlibatan kelenjar
getah bening terutama yang berada diketiak. Pada stadium ini juga sudah ada
tanda dan gejala kanker payudara seperti keluar cairan abnormal dari puting
susu, benjolan yang semakin besar dan teraba jelas. Stadium ini bisa bertahan 5
tahun dengan persentasi 60 – 70%
4. Stadium 3
Sel kanker sudah menyebar hingga ke otot
dan kelenjar getah bening disekitar supraklavikula. Kulit payudara berubah
menjadi seperti kulit jeruk dengan warna kemerahan hingga coklat, puting susu
tertarik kedalam. Bertahan selama 5 tahun dengan persentase 30 – 50%.
5. Stadium 4
Sel kanker sudah metastasis
(menyebar) ke organ lain . tanda dan gejala kanker payudara lengkap, persentase
hidup sekitar 15%.
Namun yang perlu diingat adalah, hitungan waktu pada stadium bergantung pada
pasien itu sendiri. Tingkat stress dan gaya hidup pasien dapat mempengaruhi
peningkatan status stadium pada penderita kanker.
So, apa saja penanganan pada penderita kanker
payudara??
Untuk para penderita kanker payudara berikut adalah
pengobatan yang akan dijalani:
1. Kemoterapi
Pasien akan
diberikan obat – obatan anti kanker atau bahasa kerennya sitokina baik berupa
pil, kapsul atau cairan selang melalui infus dengan tujuan untuk membunuh sel
kanker. Efek samping yang akan dirasakan oleh pasien pasca kemoterapi adalah
mual, muntah, nafsu makan berkurang, rambut rontok, kulit kering, dll.
2.
Radiasi
Penyinaran/radiasi
adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang
bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara. Efek pengobatan
ini tubuh menjadi
lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung
menurun sebagai akibat dari radiasi.
3.
Masektomi
Mastektomi adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan semua jaringan
payudara sebagai sebuah cara untuk menangani atau mencegah kanker payudara.
Kenapa mencegah?? Masih ingat kan dengan BRCA? Jika seseorang sudah terdapat
BRCA dalam gen, maka pasien itu bisa mengambil keputusan untuk mengangkat 1
atau ke 2 payudaranya untuk menghindari terjadinya kanker payudara. Hal ini
sudah dilakukan oleh artis ternama seperti Angelina Jolie yang memutuskan untuk
mengangkat ke2 payudaranya karena didalam tubuhnya terdapat 1 dan 2 gen BRCA dan menjalani rekonstruksi
payudara.
Untuk perempuan dengan kanker payudara tahap awal dapat dilakukan
mastektomi atau lumpektomi. Pada lumpektomi, hanya jaringan tumor yang diangkat
dari payudara. Terdapat beberapa jenis prosedur mastektomi yang tergantung dari
henis dan luas tumor yang ada:
a.
Modified radical
mastectomy – pengangkatan keseluruhan payudara, termasuk jaringan
dan kulit payudara, areola, dan puting susu, kelenjar limfe pada ketiak, dan
kadang sebagian dari dinding dada. Prosedur ini dapat direkomendasikan untuk
tumor yang besar atau bila kanker sudah menyebar ke kelenjar limfe.
b.
Simple (total) mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara. Dapat dilakukan
biopsi kelenjar limfe saat dilakukan tindakan.
c.
Skin-sparing mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara kecuali kulitnya.
Rekonstruksi payudara dilakukan segera setelah mastektomi. Jenis mastektomi ini
kurang sesuai untuk tumor yang besar.
d.
Nipple-sparing
(subcutaneous) mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara, kecuali bagian puting.
Prosedur mastektomi biasanya memakan waktu 2 – 3 jam. Setelah operasi, satu atau dua
selang plastik akan disambungkan ke dada untuk menampung cairan sisa jaringan
payudara. Setelah 1 – 3 hari dirawat, umumnya pasien sudah diperbolehkan untuk
pulang. Sebagian besar perempuan melalui proses penyembuhan dengan lancar.
Satu aspek penting dari prosedur mastektomi ini adalah rekonstruksi
payudara. Saat ini teknik rekonstruksi payudara sudah sangat berkembang dan
hasilnya dapat tampak sangat alami. Terdapat banyak cara untuk merekonstruksi
payudara, bermacam-macam teknik termasuk dengan menggunakan implan, jaringan
dari bagian tubuh lain, atau kombinasinya. Berdasarkan waktunya, rekonstruksi
dapat dilakukan pada saat dilakukan mastektomi atau ditunda. Pada sebagian besar kasus, tindakan ini sebaiknya dilakukan
setelah kemoterapi dan radiasi selesai.
Guys, seperti yang sudah ceritaku katakan diawal
perjumpaan kita, bahwa kanker payudara memiliki tanda yang mudah untuk
dikenali, jika saja kita lebih dini untuk mengetahui adanya keadaan abnormal
pada payudara kita dan memeriksakannya secepat mungkin, maka harapan untuk
penyembuhan akan semakin besar.
Lalu bagaimana cara kita mencegah kanker payudara??
Cara terbaik untuk mencegah kanker atau penyakit
lainnya adalah dengan promosi kesehatan dan deteksi dini. Promosi kesehatan
dapat didapat melalui artikel – artikel tentang penyakit terkait. Sedangkan deteksi dini bagi kanker payudara dapat dilakukan
dengan metode “SADARI” ( Periksa Payudara
Sendiri), USG dan Mammografi.
Pemeriksaan metode SADARI ini diwajibkan bagi kaum
perempuan usia 20 tahun keatas secara berkala setelah menstruasi. SADARI
dapat dilakukan hanya dengan bantuan jari tangan atau dengan menggunakan breast
self exam pad. Dalam melakukan SADARI dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu
didepan cermin dan dalam posisi berbaring. Berikut adalah tahapan SADARI:
1. Di depan cermin
a. Berdiri tegak didepan cermin, lepaskan pakaian atas
atau telanjang dada, lihat bentuk, ukuran dan kesimetrisan payudara.
b. Angkat tangan keatas, amati payudara dari berbagai
sudut, amati apakah terdapat tanda – tanda kanker payudara. Hali ini juga
berlaku untuk daerah sekitar ketiak dan bagian bawah bahu depan. Curigai apabila
terdapat benjolan yang abnormal pada bagian tersebut.
c. Amati satu persatu sisi samping payudara dan ketiak
anda, dengan merubah posisi berdiri kekanan dan kiri dengan tangan masih
diangkat keatas.
d. Tarik bahu kebelakang, amati apakan ada benjolan yang
terlihat baik dibagian bawah bahu depan sampai ke payudara.
2. Posisi berbaring
a. Langkah 1
Mulai dengan
PAYUDARA KANAN. Baring mengiring ke kiri dengan menekuk kedua lutut
anda.Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah
kanan untuk menaikkan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan
kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara
kanan Anda. Gunakan jari-jari Anda untuk memeriksa setiap benjolan atau
penebalan Periksa Payudara Anda dengan menggunakan metode-pijat Vertikal
(Vertical Strip) don Metode Putaran (Circular).
b. Metode Urutan Vertikal
Periksa seluruh area payudara dalam
pola urutan vertikal, dari tulang selangka di bagian atas kegarisan kutang
(bra-line) di bagian bawah, dan dari garis-tengah antara kedua payudara Anda ke
garis tengah di bagian bawah ketiak Anda Megunakan tangan kiri, mulai urutan
pertama di ketiak Anda. Buat putaran ringan dan kemudian tekan kuat di tempat
ini untuk merasakan setiap benjolan atau penebalan. Gerakkan tangan Anda
perlahan-lahan ke bawah ke arah garis-kutang menggunakan putaran ringan dan
tekanan kuat di setiap tempat. Di-bagian bawah garis-kutang bergerak sekitar
dua sentimeter ke kiri dan terus kearah atas menuju tulang selangka Anda dengan
melakukan putaran dan tekanan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah sesuai urutan
dan liputi seluruh daerah yang di tunjukkan.
c. Metode Urutan Circular
Dimulai di bagian atas payudara Anda, buat putaran
yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara Anda dengan memperhatikan setiap
benjolan atau penebalan yang luar biasa. Buat sekurang – kurangnya tiga putaran
kecil sehingga Anda sampai ke puting payudara. Lakukan ini sebanyak dua kali,
sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa
periksa bagian bawah areola (daerah hitam sekitar puting susu).
d. Memeriksa Ketiak
Raba dan tekan perlahan hingga kuat
pada area ketiak Anda. Rasakan apakah ada benjolan abnormal pada daerah
disekitar ketiak Anda
e. Lakukan a – d pada payudara kiri Anda dengan
menggunakan tangan dan jari kiri Anda.
Jika Readers menggunakan bantuan Breast Self Exam Pad,
langkah diatas tetap dilakukan baik didepan cermin atau posisi berbaring hanya
saja jari tangan readers tidak langsung bersentuhan dengan kulit payudara,
melainkan dengan exam pad. Exam pad sendiri bertujuan untuk lebih meningkatkan
sensitivitas jari tangan ketika melakukan SADARI.
Pemeriksaan lain yang juga merupakan bagian dari pemeriksaan
awal kanker payudra adalah dengan Mammografi. Mammografi
dianjurkan dilakukan pada wanita diatas usia 40 tahun atau bagi wanita yang
sudah menunjukkan adanya tanda – tanda gejala kanker payudara. Sedangkan
bagi wanita yang berusia dibawah 35 tahun lebih
disarankan untuk pemeriksaan USG.
Dalam pemeriksaan Mammografi dan USG readers harus
tahu terlebih dahulu waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan USG dan Mammografi tidak dapat dilakukan
sembarang waktu. Berikut adalah waktu yang tepat bagi readers yang ingin
melakukan USG maupun Mammografi:
1. Dilakukan jika sedang tidak menstruasi
2. Bagi wanita usia produktif USG dan Mammografi
sebaiknya dilakukan 1 atau 2 minggu sebelum waktu menstruasi.
3. Jangan melakukan USG dan Mammografi 1 minggu sebelum
waktu menstruasi karena biasanya payudara agak bengkak dan kadang – kadang ada
rasa sakit
4. Bagi readers yang ingin melakukan Mammografi sebaiknya
tidak menggunakan deodorant, bedak badan atau lotion didaerah payudara dan
ketiak untuk hasil yang lebih akurat. Karena bahan kimia yang terkandung
didalamnya dikhawatirkan akan memberikan hasil yang tidak akurat.
5. Bagi wanita non produktif atau sudah dalam masa
menopause, USG dan Mammografi dapat dilakukan kapan saja.
berikut adalah gambaran hasil Mammografi pada payudara
Lalu bagaimana
cara mencegah kanker payudara???
Guys..
Mengenal pencegahan kanker sangatlah tepat dan benar. Lebih baik
mencegah daripada mengobati. Mengurangi risiko pada kanker tertentu mungkin
bisa melalui perubahan pada makanan dan gaya hidup. Bagaimana risiko bisa
dikurangi tergantung pada spesifikasi kanker.
Tembakau yang ada pada rokok yang digunakan secara langsung
dihubungkan dengan sepertiga pada semua penyakit kanker. Tidak merokok dan
menghindari kontak langsung dengan asap rokok bisa sangat mengurangi risiko
pada kanker paru-paru, ginjal, saluran kemih, kepala dan leher.
Berdasarkan data yayasan kanker di Amerika, resiko yang terjadi
pada kanker terentu dapat dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup. Ada
beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena kanker, diantaranya;
1. Menghindari merokok atau terkena
asap tembakau
Sejumlah faktor lingkungan meningkatkan risiko
terjadinya kanker. Salah satunya yang paling penting adalah merokok. Merokok
meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, pita suara, dan kandung
kemih.
2. Menghindari terkena sinar matahari
Pemaparan yang berlebihan dari sinar ultraviolet,
terutama dari sinar matahari, menyebabkan kanker kulit. Lebih baik menggunakan
perlindungan tabir surya bila akan berada di bawah matahari yang cukup lama.
3. Menghindari asupan alkohol yang
berlebihan
Mengkonsumsi minuman beralkohol kini sudah menjadi
gaya hidup dari sebagian masyarakat Indonesia. Namun, jika konsumsi alkohol
berlebihan, makan akan berdampak buruk bagi kesehatan, diantaranya, menurunkan
sistem kekebalan tubuh, dan terserang berbagai penyakit terutama kanker.
Makanan adalah faktor risiko penting lainnya untuk
penyakit kanker, terutama pada saluran pencernaan. Mengurangi lemak sampai
kurang dari 30 persen dari kalori total, akan mengurangi risiko terjadinya
kanker.
4. Meningkatkan asupan buah-buahan dan
sayur-sayuran
Sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan
yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan sumber
kaya karoten (provitamin A). kandungan beta karoten pada sayuran membantu
memperlambat proses penuaan dini dan risiko kanker. Buah mengandung banyak
vitamin yang bekerja menjadi antioksidan, yang bekerja sebagai penghancur
radikal bebas mampu melindungi tubuh dari racun.
5. Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur selain membuat bugar juga
membuat kita sehat. Banyak sekali manfaat dari olahraga, diantaranya, meningkatkan
daya tahan tubuh, meningkatkan kemampuan otak, mengurangi stres, membakar
lemak, metabolisme tubuh meningkat dan menurunkan risiko penyakit serta menunda
proses penuaan
Lalu, bagaimana dengan wanita yang
terdeteksi mengidap penyakit kanker payudara dan khawatir akan perannya sebagai
perempuan??
Guys, ini adalah pengetahuan yang harus
kalian ketahui...
Payudara.
Dua buah penonjolan hemisfer di atas dada yang mengantungi kumpulan jaringan
lemak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf yang sensitif, serta kelenjar-kelenjar
penghasil susu manusia. Pada satu sisi, mereka memiliki sifat keibuan, sebagai
simbol kekuatan. Di sisi lain, mereka seduktif, seksual. Dengan peran ganda
tersebut, eksistensi payudara masih diasosiasikan dengan feminitas. Bagaimana
bila kemudian seorang harus kehilangan payudaranya tersebut? Apakah berarti ia
menjadi “kurang” wanita?
Pertanyaan
tersebut dijawab tegas oleh Angelina Jolie. Aktris yang pernah
dinobatkan menjadi wanita tercantik di dunia itu memilih untuk merelakan kedua
buah dadanya diangkat untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Ia menjalani mastektomi
ganda pada tanggal 16 Februari 2013 setelah pemeriksaan genetik menunjukkan
adanya mutasi gen BRCA (BReast CAncer) 1 dan 2 dalam tubuhnya. Mutasi gen ini
diwarisi dari neneknya yang menderita kanker ovarium serta ibunya yang pernah menderita
kanker payudara dan meninggal karena kanker ovarium.
Dengan
diangkatnya kedua payudaranya, risiko Angelina menderita hal yang sama pun
turun dari 87% menjadi di bawah 5%. Ia mengatakan bahwa mastektomi tidak
mengurangi kewanitaannya. Justru dengan keberaniannya ini, ia dapat kembali
menjalani perannya sebagai ibu 6 orang anak dan pasangan yang setia tanpa harus
terus mengkhawatirkan terus menerus apakah ia akan mendapatkan kanker payudara
So, ini
adalah rayuan ceritaku kepada semua perempuan...
“ deteksi dini kanker payudara
dengan melakukan SADARI setiap bulan. Jika ditemukan hal – hali yang
mencurigakan segeralah periksakan kepada dokter di fasilitas kesehatan yang
terpadu. Ingatlah selalu, Kanker payudara bisa disembuhkan jika segera
dideteksi dan diberikan pengobatan dengan segera!!”
Oke guys..
Sampai disini ceritaku mengenai kanker payudara...
Sampai bertemu lagi dalam ceritaku edisi berikutnya
dengan cerita kesehatan lainnya...
Semoga ceritaku kali ini bisa menambah wawasan kesehatan
bagi readers semua yaa..
So, see u later in next time ya guys...
Lets Go to stay healthy for better life. Bye...
Written by: @nou_chi