Senin, 24 Maret 2014

Breast Cancer Care

Kenali, Awasi dan Cegah Kanker Payudara



Assalamualaikum Wr. Wb..

Hallo readers, welcome back to ceritaku ya...
Untuk edisi kali ini, ceritaku akan coba untuk bercerita tentang kanker payudara. Guys, masih ingat donk ya apa perbedaan kanker dengan tumor? Hmmm... kalo readers lupa, bisa baca lagi di edisi ceritaku mengenai kanker limfoma ya guys...

Guys,
Kanker payudara merupakan kanker terbanyak kedua yang diderita oleh wanita setelah kanker leher rahim (serviks). Meskipun tidak menutup kemungkinan pria juga bisa mengidap penyakit kakner payudara, tapi berdasarkan survei, kaum wanita lebih cenderung memiliki prosentase besar untuk mengidap penyakit ini.

Setiap tahunnya, angka penderita kanker payudara semakin meningkat. Berdasarkan data dari International Agencies for Research on Cancer (IARC) tahun 2005, kasus baru di Indonesia sekitar 26 per 100.000 perempuan setiap tahun, dan sebagian besar dalam keadaan stadium lanjut. Menurut WHO (World Health Organization) angka penderita kanker payudara setiap tahun bertambah 7 juta orang. Pada tahun 2008 jumlah penderita kanker payudara tertinggi dipegang oleh provinsi DKI Jakarta sebanyak >1200 jiwa, disusul oleh provinsi Jawa Tengah, dan provinsi lain di pulau jawa.

Guys, persentase angka kematian akibat kanker payudara bergantung pada stadium yang diderita. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, maka semakin besar persentase kesembuhan yang didapat. Namun sebaliknya,  semakin lambat kanker payudara, maka semakin kecil persentase kesembuhan yang didapat dan semakin besar persentasi kematiannya. Hal ini juga berlaku untuk jenis kanker yang lain lho guys.

Hmmm...
Itu tadi baru info pembuka tentang kanker payudara ya guys, so sekarang kita lihat yu, informasi tentang kanker payudara itu sendiri... Lets go... ^_^

Kanker payudara bisa dideteksi sendiri dengan mudah, tanda dan gejala kanker payudara bisa langsung terlihat, walaupun untuk lebih akurat diperlukan pemeriksaan lablebih lanjut. Berikut adalah tanda dan gejala kanker payudara.

1              1.     Terdapat benjolan pada payudara
Benjolan pada awalnya tidak menyebabkan nyeri pada payudara. Benjolan mula – mula kecil dan semakin lama semakin besar dan melekat pada kulit, sehingga menyebabkan perubahan bentuk payudara.
2.    Erosi atau eksema puting susu
Puting susu akan tertarik kedalam (retraksi), kulit disekitar payudara mengalami perubahan seperti kulit jeruk (berkerut, warna kemerahan hingga coklat, kasar) biasanya luasnya hingga 1/3 luas kulit payudara. Setelah itu biasanya timbul borok (ulkus) pada payudara. Jika sudah begini bisa menghancurkan payudara, nyeri hebat, sering berbau busuk, dan sering berdarah.
3.    Keluarnya cairan (Nipple Discharge)
Nipple discharge adalah keluarnya cairan dari puting susu secara spontan dan tidak normal. Cairan yang keluar disebut normal apabila terjadi pada wanita yang hamil, menyusui dan pemakai pil kontrasepsi. Seorang wanita harus waspada apabila dari puting susu keluar cairan berdarah cairan encer dengan warna merah atau coklat, keluar sendiri tanpa harus memijit puting susu, berlangsung terus menerus, hanya pada satu payudara (unilateral), dan cairan selain air susu.


Guys, penyebab spesifik kanker payudara sendiri masih belum diketahui secara pasti. Namun, ada banyak faktor yang dapat memiliki kemungkinan menjadi penyebab terjadinya kanker payudara. Faktor tersebut antara lain:

1.     Faktor Reproduksi
Karakteristik reproduktif yang berhubungan dengan risiko terjadinya kanker payudara adalah nuliparitas (wanita yang belum pernah melahirkan anak da;am keadaan hidup), menarche (haid pertama) pada umur muda, menopause pada umur lebih tua, dan kehamilan pertama pada umur tua. Risiko utama kanker payudara adalah bertambahnya umur. Diperkirakan, periode antara terjadinya haid pertama dengan umur saat kehamilan pertama merupakan window of initiation perkembangan kanker payudara. Secara anatomi dan fungsional, payudara akan mengalami atrofi dengan bertambahnya umur. Kurang dari 25% kanker payudara terjadi pada masa sebelum menopause sehingga diperkirakan awal terjadinya tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan klinis.
2.    Faktor Hormonal
Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan dari Harvard School of Public health menyatakan bahwa terdapat peningkatan kanker payudara yang signifikan pada para pengguna terapi estrogen replacement. suatu metaanalisis menyatakan bahwa, walaupun tidak terdapat resiko kanker payudara pada pengguna kontrasepsi oral. Wanita yang menggunakan obat ini dalam jangka waktu yang lama mempunyai resiko tinggi untuk mengalami kanker payudara sebelum menopause. Sel - sel yang sensitif terhadap rangsangan hormonal mungkin mengalami degenerasi jinak atau menjadi ganas.
3.    Penyakit Kanker Sebelumnya
Jika seorang wanita memiliki riwayat kanker lain, maka kemungkinan untuk menderita penyakit kanker payudara akan semakin besar. Terutama jika pengobatan yang dijalani tidak tuntas, penyakit kanker sudah masuk kedalam stadium 4, gaya hidup yang tidak sehat dan pasif.
4.    Faktor Genetik
Jika dalam keluarga inti terdapat riwayat penyakit kanker, terutama kanker payudara, kemungkinan untuk keluarga lain terutama anak untuk mengidap penyakit yang sama sangat besar.
5.    Obesitas
6.    Merokok dan Alkohol
Penelitian anyar yang dipimpin Dr Christopher Li dari Fred Hutchinson Cancer Research Center di Seattle, Amerika Serikat, mengungkapkan bahwa perempuan muda yang telah merokok setidaknya satu bungkus per hari selama 10 tahun atau lebih memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker payudara estrogen reseptor-positif. Dalam studi itu, tim menganalisis 778 perempuan terkena kanker payudara estrogen reseptor-positif, 182 perempuan dengan kanker triple negatif, dan 938 perempuan yang bebas kanker. Partisipan berusia 20-44 tahun dan mengidap kanker payudara pada 2004-2010. Hasilnya perempuan yang pernah merokok lebih dari 100 batang memiliki 30% peningkatan risiko kanker payudara. Di samping itu, perempuan muda yang merokok satu bungkus sehari selama setidaknya satu dekade disebut 60% lebih mungkin mengalami perkembangan kanker payudara estrogen reseptor-positif. Namun, hal ini juga berlaku untuk para perokok pasif ya guys. Sedangkan untuk konsumsi alkohol sendiri, dikarenakan, alkohol dapat meningkatkan keasaman cairan tubuh. Kondisi tubuh yang asam adalah tempat terbaik bagi pertumbuhan sel – sel kanker.
7.    Konsumsi Lemak
Komsumsi lemak berlebih, selain dapat meningkatkan berat badan juga dapat menigktakan resiko penyakit. Mengkonsumsi lemak diperbolehkan asalkan dalam jumlah dan batas yang tidak berlebihan.
8.    Radiasi
Pemaparan oleh zat – zat radioaktif mengakibatkan terjadinya perubahan struktur pada gen tubuh, sehingga memungkinkan seseorang untuk mengidap kanker. Hal ini berhubungan dengan jenis pekerjaan seseorang. Semakin tinggi intensitas berhubungan dengan zat – zat radioaktif maka persentase kemungkinan untuk mengidap kanker akan semakin besar.

9.    Penggunaan Silikon baik padat atau cair dalam rangka memperbesar payudra.
Silikon jika sudah berada dalam tubuh, maka dia akan membentuk suatu ikatan yang kuat dan sulit untuk diangkat kembali. Zat asing dalam tubuh yang berbahan kimia ini, dapat menjadi faktor pencetus terjadinya kanker payudara.

Stadium kanker payudara sendiri dibagi menjadi 5 stadium. Berikut adalah pembagian stadium pada kanker payudara:

1.     Stadium 0
Pada stadium ini, sel kanker sudah ada, namun masih kecil. Dan jika dilakukan pemeriksaan genetik, maka akan ditemukannya mutasi gen BRCA (Breast Cancer), bisa 1 atau lebih dari 2 gen. Terutama pada pasien yang memiliki riwayat kanker sebelumnya atau terdapat riwayat kanker dalam keluarga. Stadium ini bisa bertahan selama 10 tahun dengan kemungkinan sembuh sekitar 98%.
2.    Stadium 1
Benjolan masih terbatas pada payudara. Bisa teraba kecil atau sudah mengalami peningkatan besaran benjolan. Stadium ini bisa bertahan 5 tahun dengan persentase 85%.
3.    Stadium 2
Sudah ada keterlibatan kelenjar getah bening terutama yang berada diketiak. Pada stadium ini juga sudah ada tanda dan gejala kanker payudara seperti keluar cairan abnormal dari puting susu, benjolan yang semakin besar dan teraba jelas. Stadium ini bisa bertahan 5 tahun dengan persentasi 60 – 70%
4.    Stadium 3
Sel kanker sudah menyebar hingga ke otot dan kelenjar getah bening disekitar supraklavikula. Kulit payudara berubah menjadi seperti kulit jeruk dengan warna kemerahan hingga coklat, puting susu tertarik kedalam. Bertahan selama 5 tahun dengan persentase 30 – 50%.
5.    Stadium 4
Sel kanker sudah metastasis (menyebar) ke organ lain . tanda dan gejala kanker payudara lengkap, persentase hidup sekitar 15%.

Namun yang perlu diingat adalah, hitungan waktu pada stadium bergantung pada pasien itu sendiri. Tingkat stress dan gaya hidup pasien dapat mempengaruhi peningkatan status stadium pada penderita kanker.
So, apa saja penanganan pada penderita kanker payudara??

Untuk para penderita kanker payudara berikut adalah pengobatan yang akan dijalani:
    1.     Kemoterapi
Pasien akan diberikan obat – obatan anti kanker atau bahasa kerennya sitokina baik berupa pil, kapsul atau cairan selang melalui infus dengan tujuan untuk membunuh sel kanker. Efek samping yang akan dirasakan oleh pasien pasca kemoterapi adalah mual, muntah, nafsu makan berkurang, rambut rontok, kulit kering, dll.
    2.    Radiasi
Penyinaran/radiasi adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena kanker dengan menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara. Efek pengobatan ini tubuh menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi hitam, serta Hb dan leukosit cenderung menurun sebagai akibat dari radiasi.
    3.    Masektomi
Mastektomi adalah tindakan operasi untuk mengeluarkan semua jaringan payudara sebagai sebuah cara untuk menangani atau mencegah kanker payudara. Kenapa mencegah?? Masih ingat kan dengan BRCA? Jika seseorang sudah terdapat BRCA dalam gen, maka pasien itu bisa mengambil keputusan untuk mengangkat 1 atau ke 2 payudaranya untuk menghindari terjadinya kanker payudara. Hal ini sudah dilakukan oleh artis ternama seperti Angelina Jolie yang memutuskan untuk mengangkat ke2 payudaranya karena didalam tubuhnya terdapat 1  dan 2 gen BRCA dan menjalani rekonstruksi payudara.
Untuk perempuan dengan kanker payudara tahap awal dapat dilakukan mastektomi atau lumpektomi. Pada lumpektomi, hanya jaringan tumor yang diangkat dari payudara. Terdapat beberapa jenis prosedur mastektomi yang tergantung dari henis dan luas tumor yang ada:
a.    Modified radical mastectomy – pengangkatan keseluruhan payudara, termasuk jaringan dan kulit payudara, areola, dan puting susu, kelenjar limfe pada ketiak, dan kadang sebagian dari dinding dada. Prosedur ini dapat direkomendasikan untuk tumor yang besar atau bila kanker sudah menyebar ke kelenjar limfe.
b.    Simple (total) mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara. Dapat dilakukan biopsi kelenjar limfe saat dilakukan tindakan.
c.    Skin-sparing mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara kecuali kulitnya. Rekonstruksi payudara dilakukan segera setelah mastektomi. Jenis mastektomi ini kurang sesuai untuk tumor yang besar.
 
d.    Nipple-sparing (subcutaneous) mastectomy – Pengangkatan keseluruhan payudara, kecuali bagian puting.
Prosedur mastektomi biasanya memakan waktu 2 – 3 jam. Setelah operasi, satu atau dua selang plastik akan disambungkan ke dada untuk menampung cairan sisa jaringan payudara. Setelah 1 – 3 hari dirawat, umumnya pasien sudah diperbolehkan untuk pulang. Sebagian besar perempuan melalui proses penyembuhan dengan lancar. 
Satu aspek penting dari prosedur mastektomi ini adalah rekonstruksi payudara. Saat ini teknik rekonstruksi payudara sudah sangat berkembang dan hasilnya dapat tampak sangat alami. Terdapat banyak cara untuk merekonstruksi payudara, bermacam-macam teknik termasuk dengan menggunakan implan, jaringan dari bagian tubuh lain, atau kombinasinya. Berdasarkan waktunya, rekonstruksi dapat dilakukan pada saat dilakukan mastektomi atau ditunda. Pada sebagian besar kasus, tindakan ini sebaiknya dilakukan setelah kemoterapi dan radiasi selesai.

Guys, seperti yang sudah ceritaku katakan diawal perjumpaan kita, bahwa kanker payudara memiliki tanda yang mudah untuk dikenali, jika saja kita lebih dini untuk mengetahui adanya keadaan abnormal pada payudara kita dan memeriksakannya secepat mungkin, maka harapan untuk penyembuhan akan semakin besar.


Lalu bagaimana cara kita mencegah kanker payudara??
Cara terbaik untuk mencegah kanker atau penyakit lainnya adalah dengan promosi kesehatan dan deteksi dini. Promosi kesehatan dapat didapat melalui artikel – artikel tentang penyakit terkait. Sedangkan deteksi dini bagi kanker payudara dapat dilakukan dengan metode “SADARI” ( Periksa Payudara Sendiri), USG dan Mammografi. Pemeriksaan metode SADARI ini diwajibkan bagi kaum perempuan usia 20 tahun keatas secara berkala setelah menstruasi. SADARI dapat dilakukan hanya dengan bantuan jari tangan atau dengan menggunakan breast self exam pad. Dalam melakukan SADARI dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu didepan cermin dan dalam posisi berbaring. Berikut adalah tahapan SADARI:
1.     Di depan cermin
a.    Berdiri tegak didepan cermin, lepaskan pakaian atas atau telanjang dada, lihat bentuk, ukuran dan kesimetrisan payudara.
b.    Angkat tangan keatas, amati payudara dari berbagai sudut, amati apakah terdapat tanda – tanda kanker payudara. Hali ini juga berlaku untuk daerah sekitar ketiak dan bagian bawah bahu depan. Curigai apabila terdapat benjolan yang abnormal pada bagian tersebut.
c.    Amati satu persatu sisi samping payudara dan ketiak anda, dengan merubah posisi berdiri kekanan dan kiri dengan tangan masih diangkat keatas.
d.    Tarik bahu kebelakang, amati apakan ada benjolan yang terlihat baik dibagian bawah bahu depan sampai ke payudara.
2.    Posisi berbaring
a.    Langkah 1
Mulai dengan PAYUDARA KANAN. Baring mengiring ke kiri dengan menekuk kedua lutut anda.Letakkan bantal atau handuk mandi yang telah dilipat di bawah bahu sebelah kanan untuk menaikkan bagian yang akan diperiksa. Kemudian letakkan tangan kanan Anda di bawah kepala. Gunakan tangan kiri Anda untuk memeriksa payudara kanan Anda. Gunakan jari-jari Anda untuk memeriksa setiap benjolan atau penebalan Periksa Payudara Anda dengan menggunakan metode-pijat Vertikal (Vertical Strip) don Metode Putaran (Circular).

b.    Metode Urutan Vertikal
Periksa seluruh area payudara dalam pola urutan vertikal, dari tulang selangka di bagian atas kegarisan kutang (bra-line) di bagian bawah, dan dari garis-tengah antara kedua payudara Anda ke garis tengah di bagian bawah ketiak Anda Megunakan tangan kiri, mulai urutan pertama di ketiak Anda. Buat putaran ringan dan kemudian tekan kuat di tempat ini untuk merasakan setiap benjolan atau penebalan. Gerakkan tangan Anda perlahan-lahan ke bawah ke arah garis-kutang menggunakan putaran ringan dan tekanan kuat di setiap tempat. Di-bagian bawah garis-kutang bergerak sekitar dua sentimeter ke kiri dan terus kearah atas menuju tulang selangka Anda dengan melakukan putaran dan tekanan. Bergeraklah ke atas dan ke bawah sesuai urutan dan liputi seluruh daerah yang di tunjukkan.
c.    Metode Urutan Circular
Dimulai di bagian atas payudara Anda, buat putaran yang besar. Bergeraklah sekeliling payudara Anda dengan memperhatikan setiap benjolan atau penebalan yang luar biasa. Buat sekurang – kurangnya tiga putaran kecil sehingga Anda sampai ke puting payudara. Lakukan ini sebanyak dua kali, sekali dengan tekanan ringan dan sekali dengan tekanan kuat. Jangan lupa periksa bagian bawah areola (daerah hitam sekitar puting susu).
d.    Memeriksa Ketiak
Raba dan tekan perlahan hingga kuat pada area ketiak Anda. Rasakan apakah ada benjolan abnormal pada daerah disekitar ketiak Anda
e.    Lakukan a – d pada payudara kiri Anda dengan menggunakan tangan dan jari kiri Anda.



Jika Readers menggunakan bantuan Breast Self Exam Pad, langkah diatas tetap dilakukan baik didepan cermin atau posisi berbaring hanya saja jari tangan readers tidak langsung bersentuhan dengan kulit payudara, melainkan dengan exam pad. Exam pad sendiri bertujuan untuk lebih meningkatkan sensitivitas jari tangan ketika melakukan SADARI.


Pemeriksaan lain yang juga merupakan bagian dari pemeriksaan awal kanker payudra adalah dengan Mammografi. Mammografi dianjurkan dilakukan pada wanita diatas usia 40 tahun atau bagi wanita yang sudah menunjukkan adanya tanda – tanda gejala kanker payudara. Sedangkan bagi wanita yang berusia dibawah 35 tahun lebih disarankan untuk pemeriksaan USG.
Dalam pemeriksaan Mammografi dan USG readers harus tahu terlebih dahulu waktu yang tepat untuk melakukan pemeriksaan tersebut. Pemeriksaan USG dan Mammografi tidak dapat dilakukan sembarang waktu. Berikut adalah waktu yang tepat bagi readers yang ingin melakukan USG maupun Mammografi:
                 1.     Dilakukan jika sedang tidak menstruasi
2.    Bagi wanita usia produktif USG dan Mammografi sebaiknya dilakukan 1 atau 2 minggu sebelum waktu menstruasi.
3.    Jangan melakukan USG dan Mammografi 1 minggu sebelum waktu menstruasi karena biasanya payudara agak bengkak dan kadang – kadang ada rasa sakit
4.    Bagi readers yang ingin melakukan Mammografi sebaiknya tidak menggunakan deodorant, bedak badan atau lotion didaerah payudara dan ketiak untuk hasil yang lebih akurat. Karena bahan kimia yang terkandung didalamnya dikhawatirkan akan memberikan hasil yang tidak akurat.
5. Bagi wanita non produktif atau sudah dalam masa menopause, USG dan Mammografi dapat dilakukan kapan saja.

berikut adalah gambaran hasil Mammografi pada payudara

Lalu bagaimana cara mencegah kanker payudara???
Guys..
Mengenal pencegahan kanker sangatlah tepat dan benar. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Mengurangi risiko pada kanker tertentu mungkin bisa melalui perubahan pada makanan dan gaya hidup. Bagaimana risiko bisa dikurangi tergantung pada spesifikasi kanker.

Tembakau yang ada pada rokok yang digunakan secara langsung dihubungkan dengan sepertiga pada semua penyakit kanker. Tidak merokok dan menghindari kontak langsung dengan asap rokok bisa sangat mengurangi risiko pada kanker paru-paru, ginjal, saluran kemih, kepala dan leher.

Berdasarkan data yayasan kanker di Amerika, resiko yang terjadi pada kanker terentu dapat dikurangi dengan melakukan perubahan gaya hidup. Ada beberapa cara untuk mengurangi risiko terkena kanker, diantaranya;
1.  Menghindari merokok atau terkena asap tembakau
Sejumlah faktor lingkungan meningkatkan risiko terjadinya kanker. Salah satunya yang paling penting adalah merokok. Merokok meningkatkan risiko terjadinya kanker paru-paru, mulut, pita suara, dan kandung kemih.
2.  Menghindari terkena sinar matahari
Pemaparan yang berlebihan dari sinar ultraviolet, terutama dari sinar matahari, menyebabkan kanker kulit. Lebih baik menggunakan perlindungan tabir surya bila akan berada di bawah matahari yang cukup lama.
3.  Menghindari asupan alkohol yang berlebihan
Mengkonsumsi minuman beralkohol kini sudah menjadi gaya hidup dari sebagian masyarakat Indonesia. Namun, jika konsumsi alkohol berlebihan, makan akan berdampak buruk bagi kesehatan, diantaranya, menurunkan sistem kekebalan tubuh, dan terserang berbagai penyakit terutama kanker.
Makanan adalah faktor risiko penting lainnya untuk penyakit kanker, terutama pada saluran pencernaan. Mengurangi lemak sampai kurang dari 30 persen dari kalori total, akan mengurangi risiko terjadinya kanker.
4.  Meningkatkan asupan buah-buahan dan sayur-sayuran
Sayur dan buah-buahan merupakan sumber makanan yang mengandung gizi lengkap dan sehat. Sayur berwarna hijau merupakan sumber kaya karoten (provitamin A). kandungan beta karoten pada sayuran membantu memperlambat proses penuaan dini dan risiko kanker. Buah mengandung banyak vitamin yang bekerja menjadi antioksidan, yang bekerja sebagai penghancur radikal bebas mampu melindungi tubuh dari racun.
5.  Olahraga secara teratur
Olahraga secara teratur selain membuat bugar juga membuat kita sehat. Banyak sekali manfaat dari olahraga, diantaranya, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kemampuan otak, mengurangi stres, membakar lemak, metabolisme tubuh meningkat dan menurunkan risiko penyakit serta menunda proses penuaan

Lalu, bagaimana dengan wanita yang terdeteksi mengidap penyakit kanker payudara dan khawatir akan perannya sebagai perempuan??

Guys, ini adalah pengetahuan yang harus kalian ketahui...
Payudara. Dua buah penonjolan hemisfer di atas dada yang mengantungi kumpulan jaringan lemak, pembuluh darah, ujung-ujung saraf yang sensitif, serta kelenjar-kelenjar penghasil susu manusia. Pada satu sisi, mereka memiliki sifat keibuan, sebagai simbol kekuatan. Di sisi lain, mereka seduktif, seksual. Dengan peran ganda tersebut, eksistensi payudara masih diasosiasikan dengan feminitas. Bagaimana bila kemudian seorang harus kehilangan payudaranya tersebut? Apakah berarti ia menjadi “kurang” wanita?

Pertanyaan tersebut dijawab tegas oleh Angelina Jolie. Aktris yang pernah dinobatkan menjadi wanita tercantik di dunia itu memilih untuk merelakan kedua buah dadanya diangkat untuk mengurangi risiko terkena kanker payudara. Ia menjalani mastektomi ganda pada tanggal 16 Februari 2013 setelah pemeriksaan genetik menunjukkan adanya mutasi gen BRCA (BReast CAncer) 1 dan 2 dalam tubuhnya. Mutasi gen ini diwarisi dari neneknya yang menderita kanker ovarium serta ibunya yang pernah menderita kanker payudara dan meninggal karena kanker ovarium.

Dengan diangkatnya kedua payudaranya, risiko Angelina menderita hal yang sama pun turun dari 87% menjadi di bawah 5%. Ia mengatakan bahwa mastektomi tidak mengurangi kewanitaannya. Justru dengan keberaniannya ini, ia dapat kembali menjalani perannya sebagai ibu 6 orang anak dan pasangan yang setia tanpa harus terus mengkhawatirkan terus menerus apakah ia akan mendapatkan kanker payudara

So, ini adalah rayuan ceritaku kepada semua perempuan...
“ deteksi dini kanker payudara dengan melakukan SADARI setiap bulan. Jika ditemukan hal – hali yang mencurigakan segeralah periksakan kepada dokter di fasilitas kesehatan yang terpadu. Ingatlah selalu, Kanker payudara bisa disembuhkan jika segera dideteksi dan diberikan pengobatan dengan segera!!”

Oke guys..
Sampai disini ceritaku mengenai kanker payudara...
Sampai bertemu lagi dalam ceritaku edisi berikutnya dengan cerita kesehatan lainnya...
Semoga ceritaku kali ini bisa menambah wawasan kesehatan bagi readers semua yaa..

So, see u later in next time ya guys...
Lets Go to stay healthy for better life. Bye...
Written by: @nou_chi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar