Kamis, 05 September 2013

Minum Air Putih 2L/hari, cukupkah???


Minum Air 2L/hari, cukupkah?
Assalamualaikum..

Hallo readers semua, di ceritaku kali ini, cerita yang akan dibahas yaitu berkaitan dengan asupan cairan yang kita konsumsi sehari – hari.

Mungkin sebagian readers sudah mengetahui kalau tubuh kita membutuhkan asupan cairan yang cukup untuk menjaga keseimbangan cairan didalam tubuh.

Tubuh kita memang sebagian besar berisi cairan. Sebelum kita bercerita lebih lanjut tentang cairan, akan lebih baik jika kita berkenalan dahulu dengan organ tubuh yang bertugas untuk mengatur keseimbangan cairan didalam tubuh kita.


Apa readers sudah bisa menebak organ apa yang akan kita ceritakan??

Oke readers, organ itu adalah ginjal.

Readers, setiap manusia diberi oleh Tuhan Yang Maha Kuasa 2 buah ginjal. Ginjal tersebut terletak dibelakang rongga perut. Ginjal ini memiliki bentuk seperti biji kacang, berat ginjal berkisar antara 140 – 150gr dengan panjang 11 – 12 cm dan lebar 5 – 7 cm. Peran fun gsi ginjal dalam tubuh sangatlah vital. Ginjal bertugas sebagai alat (organ) yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan cairan, mengeluarkan zat – zat toksin (racun), mengeluarkan sisa – sisa metabolisme, dll. Ginjal ini yang bertugas untuk menyaring darah dan mengeluarkannya dari tubuh dalam bentuk urin (air seni). Fungsi ginjal dapat berjalan dengan baik jika asupan cairan yang masuk kedalam tubuh. Selain itu ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kerja ginjal dalam memproduksi urin selain asupan cairan, faktor tersebut antara lain hormon ( diuretik dan insulin). Selain ginjal masih ada organ – organ penting lainnya yang juga bertugas dalam mengeluarkan urin yaitu ureter, bladder (kandung kemih), dan uretra. Tapi dicerita kali ini kita hanya akan bercerita mengenai ginjal dulu ya readers...
  
Jika asupan cairan readers berkurang atau tidak sesuai dengan kebutuhan maka, ginjal akan bekerja dengan keras dalam menyaring darah. Hal ini dikarenakan darah menjadi lebih pekat, sehingga proses penyaringan memerlukan energi dan proses waktu yang lama. Jika hal ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama dan terus – menerus, ginjal akan mengalami kelelahan dan juga kerusakan. Tanda khas yang bisa diketahui kita kekurangan cairan yaitu dengan warna urin, jumlah yang keluar , sakit atau nyeri pinggang, tekanan darah meningkat (hipertensi), dan jika diuji lab konsentrasi urin meningkat. Orang yang bekerja dengan lebih banyak duduk dibandingkan berdiri atau keduanya memiliki faktor resiko untuk mengalami gangguan dalam pembentukan urin, hal ini dikarenakan adanya penekanan pada ginjal. Jika orang yang bekerja lebih banyak duduk dan sering mengalami sakit pinggang, hal ini bisa dijadikan acuan jika asupan cairan yang masuk kedalam tubuh kurang, so minumlah air lebih banyak. Tapii perlu diingat ya readers, air yang diminum adalah air biasa (air putih) yang tidak dingin ataupun panas ya readers, cukup minum air dalam suhu ruangan saja.
Eitss.. apa readers sudah tau syarat – syarat air yang aman untuk dikonsumsi? Oke, begini readers, air yang aman untuk dikonsumsi adalah air yang berwarna jernih, tidak berbau tidak memiliki rasa, dan pastikan air tersebut sudah dimasak terlebih dahulu sebelum diminum, jika membeli air kemasan pastikan tanggal kadarluarsa dan kejernihannya ya readers. Jika air tersebut berasa dan berbau, maka sudah dipastikan air tersebut tidak layak untuk dikonsumsi. Tapii hal ini tidak berlaku untuk jenis cairan seperti kopi, teh, susu, sirop, air sop dan kawan – kawannya ya readers.

Pernahkan readers memperhatikan warna urin saat berkemih dan bau yang keluar, serta jumlah cairan yang dari urin kita??

Perlu readers tahu, jika warna, bau, dan jumlah cairan yang keluar dapat menandakan bahwa ginjal kita berfungsi dengan baik atau tidak. So, mulailah untuk memperhatikannya ya readers.

Warna urin menandakan bahwa kita sedang kekurangan cairan atau tidak. Jika warna urin readers kuning pekat dan jumlahnya sedikit maka itu menandakan bahwa readers sedang kekurangan cairan. Oleh karena itu minumlah lebih banyak, dan ingat air yang baik dan sehat adalah air putih yang syarat – syaratnya sudah dijabarkan diatas ya readers..
Kebutuhan cairan berbeda – beda pada tiap manusia, so jika readers sudah merasa cukup minum air tapi warna air seni masih kuning, hal itu tetap menandakan bahwa readers masih kekurangan cairan. Lalu, warna air seni yang sehat itu apa donk??

Warna air seni yang sehat adalah yang jernih atau semi kuning, hal ini juga tergantung pada konsumsi obat, seperti orang yang sedang menjalani terapi pengobatan TB Paru, warna air seni dapat berubah menjadi merah atau semi kemerahan. Hal ini karena adanya pengaruh obat dalam ginjal. Tapi itu masih bisa dikatakan wajar dan normal readers..
Tips untuk readers yang sedang mengkonsumsi obat – obatan adalah minum air putih lebih banyak dari biasanya, hal ini berguna untuk membantu ginjal dalam menyaring darah sehingga tidak ada sisa metabolisme yang tertinggal dalam darah.

Asupan air yang masuk kedalam tubuh tidak hanya berasal dari jumlah air putih yang dikonsumsi, tapi juga jumlah air yang terkandung dalam makanan misal sayur sop, air teh, susu dll. So, jika asupan cairan lebih tapi jumlah air seni yang keluar sedikit dan kita sedang tidak berkeringat maka perlu diwaspadai adanya gangguan pada ginjal. Begitupun sebaliknya jika konsumsi air kita cukup atau kurang tapi jumlah urin yang keluar berlebih segaralah untuk mengecek kesehatan ginjal kita ke rumah sakit ya readers...

Mmm.. mungkin ada juga pertanyaan dibenak readers apakah cairan isotonik yang dijual bebas itu aman untuk kesehatan ginjal??

Begini readers, air biasa atau air putih yang kita konsumsi sebenarnya sudah memiliki senyawa – senyawa kimia (elektrolit) yang berguna untuk tubuh, hanya saja kadarnya berbeda – beda tergantung lokasi yang menjadi sumber air itu sendiri. Mau buktinya? Coba perhatikan panci penanak air yang kita miliki dirumah, jika sudah lama panci digunakan, maka akan timbul adanya kerak dibagian dasar panci. Kerak tersebut menunjukkan bahwa air yang dikonsumsi mengandung kalsium readers. Kalsium yang mengendap didasar panci itu yang membentuk kerak. Untuk air dalam kemasan mungkin agak sulit untuk dibuktikan, tapi pastinya sebelum air kemasan itu dijual sudah dipastikan keamanan dan kandungan yang terdapat dalam air. Jadi mengkonsumsi air isotonik sebenarnya tergantung pada kondisi tubuh kita, jika kita hanya beraktivitas biasa saja, air putih saja cukup. Namun ada beberapa kondisi yang memerlukan cairan isotonik (elektrolit) seperti pada pasien – pasein di rumah sakit yang diinfus. Cairan infus yang biasa di berikan sperti NaCl adalah bentuk dari cairan elektrolit karena didalamnya mengandung garam. Tapi, tidak sembarangan untuk menentukan pasien itu diberi jenis infus ya readers, tergantung dari jenis sakit dan resep dokter juga. Karena terdapat banyak sekali jenis cairan elektrolit. Tapi untuk readers yang memiliki sakit jantung dan ginjal, ceritaku tidak menyarankan untuk mengkonsumsi cairan elektrolit secara bebas ya readers... cukup dengan mengkonsumsi air putih biasa saja. Karena air yang sehar adalah air putih.

So, jangan berpikir mengkonsumsi air 2L/hari sudah cukup ya readers, ingat!!

Kenali dan perhatikan warna dan jumlah air seni yang keluar adalah tanda akurat bahwa kita sudah cukup atau masih kurang dalam memenuhi cairan tubuh sehari – hari. Karena seperti yang tadi sudah kita bahas, bahwa manusia memiliki kebutuhan cairan yang berbeda – beda sesuai dengan usia, pekerjaan, kondisi tubuh, dan aktivitas. Orang yang sedang demam dan ibu hamil sebaiknya mengkonsumsi air lebih banyak dari biasanya.

Sekarang kita bahas mengenai bau yang dihasilkan oleh air seni kita ya readers...

Bau yang dikeluarkan oleh air seni kita itu khas yaitu bau amoniak, atau lebih sering disebut juga dengan bau pesing. Itu menandakan bahwa fungsi ginjal berfungsi dengan baik, karena amoniak adalah racun yang harus dikeluarkan oleh tubuh, jika air seni readers tidak berbau, perlu dicari penyebabnya ya readers, harus dicek fungsi ginjalnya. Apalagi jika kita mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak hidrogen, seperti pete dan jengkol, maka bau yang dihasilkan oleh air seni kita menjadi semakin tajam.

So, semoga ceritaku kali ini bisa menambah wawasan kesehatan bagi readers semua yaa..


So, see u later in next time ya guys...
Lets Go to stay healthy for better life. Bye...
 Written by: @nou_chi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar