TERSEDAK,, BAHAYA ATAU KEJADIAN BIASA??
(Part 2)
Assalamualaikum..
Hallo readers??
Gimana? Masih semangatkan
untuk menuntaskan membaca tentang tersedak??
Okey, biar ga buang –
buang waktu lagi, yuk kita capcuusss... ^_^
Seperti yang sudah
ceritaku sampaikan pada part 1, di part 2 ini ceritaku akan membahas tentang
cara penanganan tersedak pada bayi dan anak, tentunya yang masih sadar penuh ya
guys..
Berbeda dengan orang
dewasa, biasanya benda asing yang menyebabkan sumbatan jalan napas (tersedak)
pada bayi dan anak adalah benda cair, yang diikuti benda asing yang bersifat
padat seperti kancing, mainan atau makanan padat.
Biasanya pada anak yang
mengalami tersedak adalah menangis sambil diikuti refleks batuk untuk
mengeluarkan benda asing tersebut. Batuk adalah refleks yang aman untuk
mengeluarkan benda asing pada anak dibandingkan dengan cara pertolongan yang
lain. Atau pada bayi, yang mengalami tersedak berat akan berhenti menangis,
wajah pucat, bibir kebiruan dan tidak ada respon. Jika sudah begini maka kita
harus berhati” dan segera menelepon sistem layanan gawat darurat dan melakukan
tindakan pada penderita yang tidak sadar, yang sudah diterangkan pada part 1,
atau jika memungkinkan bawalah segera ke layanan gawat darurat untuk
mendapatkan pertolongan yang tepat dan cepat.
Berdasarkan panduan
terbaru yang dikeluarkan oleh American Health Assosiation, cara penanganan
tersedak pada orang dewasa tidak bisa diterapkan pada bayi dan anak lho guys..
Perbedaan utama antara
pertolongan tersedak pada bayi dan anak dengan orang dewasa adalah pada
penderita bayi dan anak tindakan abdominal thrust tidak dianjurkan untuk
dilakukan karena resiko cedera yang tinggi. Tindakan baru diberikan bila
tersedak bersifat berat, jika masih bersifat ringan, ceritaku menganjurkan
untuk menyuruh anak tersebut batuk atau merangsang batuk.
Ada 2 tindakan yang bisa
dilakukan untuk membantu dalam mengeluarkan benda asing yang menjadi sumber
penyebab tersedak pada bayi dan anak, tindakannya adalah sebagai berikut
guys..:
1. Tindakan Back Blows yang
bisa dilakukan untuk bayi dan anak
a. Posisikan bayi atau anak
dengan posisi kepala mengarah ke arah bawah supaya gaya gravitasi dapat
membantu dalam pengeluaran benda asing.
b. Penolong berlutut atau
duduk, dapat menopang bayi atau anak dipangkuannya dengan lebih aman saat
melakukan tindakan.
c. Untuk bayi, topang kepala
dengan menggunakan satu atau dua jari di satu sisi rahang dan rahang yang lain
menggunakan satu atau dua jari dari tangan yang sama. Jangan sampai menekan
jaringan lunak dibawah rahang, karena akan menyebabkan tersedak (sumbatan jalan
napas) kembali. Sedangkan untuk anak berusia diatas 1 tahun, kepala tidak perlu
ditopang secara khusus.
Gambar 3.2 Back Blows
d. Gunakan telapak tangan untuk mendorong di
bagian dekat tengkuk leher bayi, dorong / hentakkan sebanyak 5 kali atau sampai
makanan terlihat dimulut bayi secara kuat. Jika benda sudah terlihat dapat dilakukan sapuan jari (finger sweep).
Lakukan sapuan jari jika benda benar – benar sudah terlihat dan anda yakin
dapat meraihnya. Jika benda belum terlihat jangan lakukan sapuan jari karena
dapat mendorong benda tersebut lebih masuk kedalam jalan napas.
e. Bila gagal, dilakukan
tindakan lanjutan, yaitu chest thrust pada bayi dan abdominal thrust pada anak
diatas usia 1 tahun. Namun dengan catatan, setelah dilakukan tindakan abdominal
thrust pada anak diatas usia 1 tahun, harus diperiksakan ke dokter, karena
resiko cedera/trauma sangat mungkin terjadi.
2. Tindakan Chest Thrust
untuk bayi
Gambar 3.4 Chest Trust
a. Bayi diletakkan dengan
posisi menengadah dipangkuan dengan posisi kepala lebih rendah dari badan,
Dengan satu tangan menyangga bagian kepala dan leher.
b. Letakkan kedua jari
(tengah dan ibu jari) di bagian tengah dada, tekan sedalam kurang lebih 2cm, lakukan
sebanyak 5 kali atau sampai makanan terlihat dimulut bayi. Tindakan ini mirip dengan
kompresi dada namun lebih lambat dan lebih menghentak ya guys..
c. Jika benda sudah
terlihat dapat dilakukan sapuan jari
(finger sweep). Lakukan sapuan jari jika benda benar – benar sudah terlihat dan
anda yakin dapat meraihnya. Jika benda belum terlihat jangan lakukan sapuan
jari karena dapat mendorong benda tersebut lebih masuk kedalam jalan napas.
d. Bila tindakan ini belum
juga mengeluarkan benda asing bisa mengulang lagi tindakan dari awal, atau
mengkombinasikan tindakan back blows dengan chest thrust.
•
Untuk
menghindari bayi tersedak ada beberapa tips untuk menghindarinya diantaranya
adalah:
Ø
Jangan
memberi asi atau makanan saat bayi tertidur
Ø
Jangan
langsung menidurkan anak sesaat setelah menyusui.
Ø
Posisikan
bayi seperti berikut selama beberapa saat setelah menyusui
Gambar 3.5 Posisi Setelah Menyusui
Ini adalah bagian akhir
dari ceritaku mengenai tersedak. So, semoga ceritaku kali ini bisa menambah
wawasan kesehatan bagi readers semua yaa..
So, see u later in next
time ya guys...
Lets Go to stay healthy
for better life. Bye...
Written by: @nou_chi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar