Minggu, 26 Januari 2014

tersedak part 2



TERSEDAK,, BAHAYA ATAU KEJADIAN BIASA??
(Part 2)


Assalamualaikum..

Hallo readers??
Gimana? Masih semangatkan untuk menuntaskan membaca tentang tersedak??
Okey, biar ga buang – buang waktu lagi, yuk kita capcuusss... ^_^

Seperti yang sudah ceritaku sampaikan pada part 1, di part 2 ini ceritaku akan membahas tentang cara penanganan tersedak pada bayi dan anak, tentunya yang masih sadar penuh ya guys..

Berbeda dengan orang dewasa, biasanya benda asing yang menyebabkan sumbatan jalan napas (tersedak) pada bayi dan anak adalah benda cair, yang diikuti benda asing yang bersifat padat seperti kancing, mainan atau makanan padat.

Biasanya pada anak yang mengalami tersedak adalah menangis sambil diikuti refleks batuk untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Batuk adalah refleks yang aman untuk mengeluarkan benda asing pada anak dibandingkan dengan cara pertolongan yang lain. Atau pada bayi, yang mengalami tersedak berat akan berhenti menangis, wajah pucat, bibir kebiruan dan tidak ada respon. Jika sudah begini maka kita harus berhati” dan segera menelepon sistem layanan gawat darurat dan melakukan tindakan pada penderita yang tidak sadar, yang sudah diterangkan pada part 1, atau jika memungkinkan bawalah segera ke layanan gawat darurat untuk mendapatkan pertolongan yang tepat dan cepat.
Berdasarkan panduan terbaru yang dikeluarkan oleh American Health Assosiation, cara penanganan tersedak pada orang dewasa tidak bisa diterapkan pada bayi dan anak lho guys..

Perbedaan utama antara pertolongan tersedak pada bayi dan anak dengan orang dewasa adalah pada penderita bayi dan anak tindakan abdominal thrust tidak dianjurkan untuk dilakukan karena resiko cedera yang tinggi. Tindakan baru diberikan bila tersedak bersifat berat, jika masih bersifat ringan, ceritaku menganjurkan untuk menyuruh anak tersebut batuk atau merangsang batuk.
Ada 2 tindakan yang bisa dilakukan untuk membantu dalam mengeluarkan benda asing yang menjadi sumber penyebab tersedak pada bayi dan anak, tindakannya adalah sebagai berikut guys..:
1.     Tindakan Back Blows yang bisa dilakukan untuk bayi dan anak
a.    Posisikan bayi atau anak dengan posisi kepala mengarah ke arah bawah supaya gaya gravitasi dapat membantu dalam pengeluaran benda asing.
b.    Penolong berlutut atau duduk, dapat menopang bayi atau anak dipangkuannya dengan lebih aman saat melakukan tindakan.
  c.    Untuk bayi, topang kepala dengan menggunakan satu atau dua jari di satu sisi rahang dan rahang yang lain menggunakan satu atau dua jari dari tangan yang sama. Jangan sampai menekan jaringan lunak dibawah rahang, karena akan menyebabkan tersedak (sumbatan jalan napas) kembali. Sedangkan untuk anak berusia diatas 1 tahun, kepala tidak perlu ditopang secara khusus.
                  Gambar 3.1 Back Blows
Gambar 3.2 Back Blows

d.     Gunakan telapak tangan untuk mendorong di bagian dekat tengkuk leher bayi, dorong / hentakkan sebanyak 5 kali atau sampai makanan terlihat dimulut bayi secara kuat. Jika benda sudah terlihat  dapat dilakukan sapuan jari (finger sweep). Lakukan sapuan jari jika benda benar – benar sudah terlihat dan anda yakin dapat meraihnya. Jika benda belum terlihat jangan lakukan sapuan jari karena dapat mendorong benda tersebut lebih masuk kedalam jalan napas.
                              
                                   Gambar 3.3 Finger Sweep 
         
e.    Bila gagal, dilakukan tindakan lanjutan, yaitu chest thrust pada bayi dan abdominal thrust pada anak diatas usia 1 tahun. Namun dengan catatan, setelah dilakukan tindakan abdominal thrust pada anak diatas usia 1 tahun, harus diperiksakan ke dokter, karena resiko cedera/trauma sangat mungkin terjadi.

2.    Tindakan Chest Thrust untuk bayi
                                       Gambar 3.4 Chest Trust

a.    Bayi diletakkan dengan posisi menengadah dipangkuan dengan posisi kepala lebih rendah dari badan, Dengan satu tangan menyangga bagian kepala dan leher.
b.    Letakkan kedua jari (tengah dan ibu jari) di bagian tengah dada, tekan sedalam kurang lebih 2cm, lakukan sebanyak 5 kali atau sampai makanan terlihat dimulut bayi. Tindakan ini mirip dengan kompresi dada namun lebih lambat dan lebih menghentak ya guys..
c.    Jika benda sudah terlihat  dapat dilakukan sapuan jari (finger sweep). Lakukan sapuan jari jika benda benar – benar sudah terlihat dan anda yakin dapat meraihnya. Jika benda belum terlihat jangan lakukan sapuan jari karena dapat mendorong benda tersebut lebih masuk kedalam jalan napas.
d.    Bila tindakan ini belum juga mengeluarkan benda asing bisa mengulang lagi tindakan dari awal, atau mengkombinasikan tindakan back blows dengan chest thrust.
      Untuk menghindari bayi tersedak ada beberapa tips untuk menghindarinya diantaranya adalah:
Ø  Jangan memberi asi atau makanan saat bayi tertidur
Ø  Jangan langsung menidurkan anak sesaat setelah menyusui.
Ø  Posisikan bayi seperti berikut selama beberapa saat setelah menyusui 
                        
                                    Gambar 3.5 Posisi Setelah Menyusui

Ini adalah bagian akhir dari ceritaku mengenai tersedak. So, semoga ceritaku kali ini bisa menambah wawasan kesehatan bagi readers semua yaa..
So, see u later in next time ya guys...
Lets Go to stay healthy for better life. Bye...
Written by: @nou_chi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar